Saling Menemukan

Oleh : Al Ghumaydha'

Ratusan hari yang lalu kita adalah dua nama saling asing. Barangkali pertemuan itu telah direncanakan takdir. Kata-katamu selalu menyenangkan. Dan aku tak pernah kehilangan antusias untuk setiap cerita yang kau miliki. Waktu bergulir begitu saja. Sampai akhirnya gerimis perasaan berdetak merdu di hatimu. Namun, sekali pun kau tidak pernah memaksaku.

Kau ingin aku merasakan sendiri. Biar segala hal berlalu sebagaimana mestinya. Kemudian perasaan itu pelan-pelan turut berdetak di dadaku. Sampai hari ini hujan rindu masih deras membasahi beranda rumah kita. Malam tak pernah sepi oleh doa-doa dalam penantian panjang. Lagu-lagu asmara begitu ramai berlarian dalam kepala.

Katamu, mataku adalah hal yang paling kau suka dari diriku. Sorot tegas dan pandang yang menenangkan. Tempat di mana kau bisa menemukan apa saja. Termasuk perihal aku yang selalu ingin didengarkan olehmu. Itulah kenapa aku suka dengan caramu bertanya kabar. Selalu membuka ruang agar aku bercerita tentang apapun, seperti sedih atau bahagiaku pada hari ini. Sebab dalam segala hal kau tak ingin dikalahkan oleh siapa pun agar bisa menjadi orang pertama bagi diriku.

Nyatanya bahagia memang sesederhana aku yang dipertemukan denganmu. Tak perlu cemas untuk apapun itu. Cukup yakin dengan apa yang telah kita pilih hari ini. Langkah ini tidak akan pernah berhenti. Jemariku setia dalam erat genggammu. Tapak kakiku tak pernah menjauh dari bayangmu. Doa-doaku sedekat napas dalam hari-harimu.