Sekilas Info

Sekitar lebih dari 30 tulisan dalam rentang tahun 2018-2019 diunpublish Author dari blog ini. Jadi jangan heran kalau tiba-tiba judul favoritmu hilang, ya. Hehe ...

Dingin yang Hangat



Oleh : Al Ghumaydha’


Aku tidak tahu kau hadir dari mana dan bagaimana mulanya. Ingatan hanya menjelaskan seraut parasmu yang penuh magis. Alis berbaris rapi. Kilat mata terang. Kelopak yang sedikit sipit. Hidung mancung beserta bibir tipis merah muda begitu ranum.


Kau lebih banyak diam daripada menjadi seorang yang humoris. Sikap tak pedulimu seringkali menyebalkan. Tapi tatapanmu selalu berhasil melemahkan lututku untuk sekadar berdiri tegak. Di saat yang sama aku tak juga mengerti bagaimana caranya kita bisa sedekat hari ini.


Barangkali lakumu acuh tak acuh. Namun, jauh di kedalaman sana aku melihat apa yang sebenarnya tersimpan. Jangan terburu menyebutnya cinta. Entah apa istilah paling tepat untuk dua anak manusia yang menjalin rasa tanpa sepatah kata.


Kau berjalan dengan langkah yang selalu mendebarkan. Dari arah belakang aku menyusul agar jejak kita sejajar. Tetap saja kau bertahan dengan sikap dinginmu seolah tak melihatku. Sedangkan aku masih keras kepala mengagumi jarak yang begitu dekat.


Aku terkesiap saat dengan tenang kau berjalan menuju satu tempat yang membuatku takut. Dirimu terus melanjutkan langkah ketika dengan gugup aku mulai ragu apakah harus terus mengikuti arahmu. Sampai di sana kau duduk, sedangkan aku berdiri mematung dalam jarak beberapa langkah darimu. Tatapan bertemu. Aku yang mengemis pengertian dan sorot matamu yang berusaha menenangkan. Kemudian tangan kananmu terulur menepuk tempat duduk di sebelahmu. Detik berikutnya ada jutaan kembang api meletup-letup dalam hatiku.


Kau memang boneka salju beku saat kupeluk. Tapi senyum hangat itu terpancar dari binar matamu yang paling sembunyi. Hebatnya tak ada selain aku mampu melihat rahasia besar itu. Kenyataan bahwa genggam tanganmu hanya untukku.

No comments:

Post a Comment