Sekilas Info

Sekitar lebih dari 30 tulisan dalam rentang tahun 2018-2019 diunpublish Author dari blog ini. Jadi jangan heran kalau tiba-tiba judul favoritmu hilang, ya. Hehe ...

Bersahabat dengan Ujian

 

Oleh : Al Ghumaydha'

Kepada kamu yang beberapa waktu ke belakang ini tengah didera banyak masalah. Hari-hari terasa berat olehmu. Semua urusan terasa begitu sulit. Pikiranmu keruh. Dada sesak oleh segala beban yang ada. Sampai akhirnya kamu ada di fase yang benar-benar lelah. Kamu lupa cara untuk menangis. Mengharapkan dekapan hangat sebuah pundak. Tapi kamu kehabisan tempat untuk memulangkan semua cerita. Tidak ada yang bisa mengerti dirimu. Tak ada yang benar-benar memahami kondisimu selain menyalahkan dan semakin memperburuk suasana batinmu. Pada akhirnya kamu memilih diam. Menyimpan seluruh rasa sakitmu sendirian. Meski terasa sangat menyesakkan.

Apresiasi Dirimu Sendiri

Selamat, ya. Terima kasih telah bertahan sampai sejauh ini. Kakimu bahkan masih sanggup berdiri menopang tubuhmu sendiri. Bersama segala beban yang banyak mengacaukan hari-harimu. Seberat dan sesulit apapun keadannya, kamu tidak menyerah meski terasa begitu lelah. Kamu layak mendapat penghargaan. Apresiasilah dirimu sendiri. Kamu boleh marah. Kamu berhak menangis. Kamu hanya butuh waktu istirahat untuk kemudian melanjutkan langkah.

Ujian adalah Cermin Kualitas Diri

Kamu benar-benar hebat dengan semua ujian yang tengah menimpamu hari ini. Kamu adalah orang-orang pilihan yang tidak sembarang diseleksi Allah. Percayalah. Tidak semua orang menerima ujian semanis yang kau dapatkan. Ini bukti cinta Allah kepadamu. Sebuah tanda sayang dari-Nya untukmu. Allah percaya kamu mampu melalui semua urusan ini. Meski jalannya tidak mudah. Tapi kamu bisa. Kamu akan sampai suatu hari nanti.

Coba ambil mushaf Al Quran milikmu. Baca petikan Q.S Al Baqarah ayat 286. Di sana Allah dengan sangat gamblang berfirman, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ...”

Sebagaimana seorang anak sekolah yang akan melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi. Mereka harus mengikuti ujian sekolah demi membuktikan bahwa mereka layak. Ini adalah gambaran sederhana sebagai cermin kehidupan kita. Seberat apa ujianmu adalah ukuran bagi level keimananmu. Ketika kamu merasa problematika hidup sangat pelik, itu berarti di mata Allah level kualitas pribadimu memang sehebat itu. Dan semestinya kamu perlu berbahagia. Sebab setelah satu ujian berlalu, sama artinya kamu akan naik kelas. Level kualitasmu semakin meningkat dari sebelumnya. Bukankah kamu sangat hebat?

Demi memantapkan hatimu tentang ini, yuk kita intip Q.S Al Baqarah ayat 214. Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal (cobaan) belum datang kepadamu seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, ‘Kapankah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.”

Ujian adalah Ketetapan, Bukan Kebetulan

Tidak sedikit di antara kita seringkali meratapi setiap masalah yang datang. Padahal, jika benar-benar mengimani qodo dan qodar sejatinya kita tidak memiliki alasan untuk bersedih hati. Tapi naluriah manusia memang sulit ditampik, itu wajar. Seharusnya kita sudah mengerti. Bahwa apapun yang terjadi telah ada ketetapannya. Termasuk seluruh masa sulit yang barangkali tengah kamu alami akhir-akhir ini.

Ga percaya? Sekarang kita buka Q.S Al Hadid ayat 22-23. Allah berfirman, “Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfudz) sebelum kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.”

Lantas, kenapa semua ujian ini harus datang kepadamu? Allah memberimu kado berupa hikmah di sana. Pandai-pandailah menemukannya. Seringkali kita terlalu sedih, meratap, dan putus asa. Sampai lupa menjernihkan kepala. Kita terlalu fokus pada masalah, terlalu peduli pada perasaan kalut ketika itu saja. Padahal Allah menunggu kita untuk mengemis iba pada-Nya.

Kita cek ulang kutipan Q.S Al Baqarah ayat 214, “..., ‘Kapankah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.”

Kenapa Doaku Tak Kunjung Dikabulkan?

Lalu sampai di sini kamu protes. Aku sudah banyak meminta dan memohon, tapi kenapa Allah tak kunjung mengabulkan? Sayang, kamu terlalu tergesa-gesa. Sangat mudah bagi Allah mewujudkan apapun inginmu. Tapi jika pada hari ini juga Allah mengabulkan, lantas dari mana kamu belajar ikhlas dan sabar? Yuk, ingat lagi. Tidak ada yang mudah untuk menaikkan level kualitas. Ada harga yang harus kamu bayar untuk lulus dari level sebelumnya.

Terlepas dari semua itu, Allah ingin melihat seberapa jauh kesetiaan kita pada-Nya. Di tengah masa-masa sulit yang menerpa apakah keimanan kita semakin meningkat atau justru semakin jauh dari-Nya karena putus asa? Sedangkan Allah tidak menyukai hamba yang berputus asa dari rahmat-Nya.

Berdamai dengan Perasaanmu Sendiri

Setelah kamu memahami bagaimana sebenarnya hakikat ujian itu bekerja, hatimu akan lebih lapang menerima segala ketetapan. Semua ini memang tidak mudah. Tapi kamu bisa melaluinya. Pelan-pelan saja. Jangan terlalu dipaksakan melebihi kadar kemampuan. Kesanggupan setiap orang dalam menghadapi level ujian tidak bisa disamaratakan. Jangan terlalu sibuk melirik orang lain. Fokus pada dirimu sendiri.

Kamu boleh sedih, itu naluriah manusia. Menangislah saat butuh melakukannya. Marahlah jika itu melegakan. Tapi beri batasan untuk dirimu sendiri. Secukupnya saja. Sewajarnya saja. Minimal berjanjilah pada diri sendiri, bahwa tidak selamanya kamu akan hancur seperti hari ini. Masa sulit ini hanya sebentar dan akan lekas berlalu pada waktunya. Istirahatlah ketika lelah. Kumpulkan cukup tenaga untuk bekal kembali melanjutkan perjalanan.

Mari kita pertegas sekali lagi. Percayalah, kamu hebat melebihi yang dirimu sendiri ketahui. Jangan lupa berterima kasih pada diri sendiri sebab sanggup bertahan sampai detik ini. Selamat berdamai dengan apa saja yang membelenggu hati.
_______________________

Sekilas Info :
Coming Soon! Akan segera terbit buku kedua Al Ghumaydha'. Jangan lewatkan update infonya di akun instagram @algmaydha 

4 comments: