Aku cemburu. Selalu. Tidak pernah tidak.
Pada dia—yang kausebut dalam sajak-sajak rindumu.
Aku berharap. Selalu. Tidak pernah tidak.
Adalah aku—yang kaupuisikan dalam bait-bait aksaramu.
Aku ingin. Selalu. Tidak pernah tidak.
Menjadi harapan—yang kaurapal dalam doa-doa malammu.
Aku rindu. Selalu. Tidak pernah tidak.
Tentang kamu—yang aku ceritakan dalam coret-coret diaryku.
(alg)

Manis
ReplyDeletePadahal ga pake gula
Delete