Pagi masih dini, dan gerimis telah jatuh di kotaku.
Belum hilang sisa aroma bawang merah, sepasang kaki menapak kecil menuju jendela.
Harum tanah dipeluk rintik menguar, mata terpejam. Satu telapak tangan menemukan kaca jendela, dingin. Titik-titik membasah di baliknya.
Ada gemuruh yang tak asing. Masih sama seperti kemarin. Rindu ini tetap hangat, terus menghangat.
Riuh tipis mencipta senandung menenangkan.
Melodi kita berputar, mengudara bersama angin yang terbang menikahi hujan.
(alg)

Syukakk :D
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung, Kak ^^
Delete